Warga Dusun Watulesung Digemparkan Penampakan Mayat Perempuan
| Sekira pukul 14.05 WIB, jenazah berhasil dievakuasi dari sungai dan selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Dolopo, Kabupaten Madiun. |
Penemuan mayat pertama kali diketahui sekitar pukul 11.00 WIB oleh seorang warga yang hendak memancing, dan melihat ada mayat mengapung dan tersangkut di rumpun bambu di aliran sungai.
Dipastikan mayat terapung berjenis kelamin perempuan. Saksi yang mengetahui identitas korban segera memberitahu dan memastikan kepada pihak keluarga yang di lanjutkan melapor ke polisi.
Jajaran Polres Magetan melalui Polsek Takeran bersama instansi terkait bergerak cepat untuk melakukan penanganan awal dan pengamanan tempat kejadian perkara (TKP).
Kapolsek Takeran, AKP Agus Sumariyono menjelaskan bahwa pihak kepolisian langsung melakukan langkah-langkah prosedural begitu menerima laporan dari masyarakat.
“Kita juga berkoordinasi dengan Polsek Kebonsari Polres Madiun, Koramil, BPBD, dan tim Identifikasi Polres Magetan untuk proses evakuasi korban," ujar AKP Agus.
Lebih lanjut Kpolsek mengatakan, proses evakuasi jenazah melibatkan tim gabungan dari Polsek Takeran, Polsek Kebonsari Madiun, Koramil Takeran, tim Identifikasi Polres Magetan, serta BPBD Kabupaten Madiun.
"Sekira pukul 14.05 WIB, jenazah berhasil dievakuasi dari sungai dan selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Dolopo, Kabupaten Madiun, untuk dilakukan pemeriksaan medis," kata Kapolsek.
Berdasarkan hasil pemeriksaan medis sementara, tidak ditemukan indikasi tindak pidana atau tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban mengalami pembusukan karena cukup lama berada di dalam air.
"Namun demikian, kami tetap menunggu hasil visum resmi secara tertulis,” jelasnya.
Sementara, pihak keluarga mengungkapkan, bahwa korban merupakan seorang perempuan lanjut usia yang sebelumnya dilaporkan meninggalkan rumah sejak Jumat (12/12/2025) siang.
"Korban diduga mengalami penurunan daya ingat atau pikun," terangnya.
Setelah seluruh rangkaian pemeriksaan selesai, jenazah kemudian diserahkan kepada pihak keluarga dengan disaksikan aparat desa setempat.
Pihak keluarga menyatakan menerima peristiwa tersebut sebagai musibah dan selanjutnya akan melaksanakan prosesi pemakaman sesuai adat dan kepercayaan yang berlaku.
“Kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan pengawasan terhadap keluarga lanjut usia maupun yang memiliki kondisi khusus, agar kejadian serupa tidak terulang,” pungkas AKP Agus.
Kontributor : Yorra Nindya
Editor : Tim Beritajurnal




