Ufik Rohmatul Fitria Resmi Pimpin Fatayat NU Kabupaten Blitar, Fokus Konsolidasi dan Pemberdayaan Perempuan
| Ufik Rohmatul Fitria resmi dilantik sebagai Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Blitar masa bakti 2025–2030. Pelantikan pengurus berlangsung di Graha NU Kabupaten Blitar. |
Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar, Khusna Lindarti, menegaskan bahwa Fatayat NU memiliki peran strategis sebagai mitra pemerintah dalam penguatan perempuan, keluarga, dan generasi muda. Menurutnya, kontribusi Fatayat NU selama ini telah nyata dirasakan melalui berbagai kegiatan sosial, pemberdayaan ekonomi masyarakat, pembinaan keagamaan, serta penguatan ketahanan keluarga.
“Fatayat NU adalah organisasi perempuan muda yang dekat dengan realitas sosial. Kolaborasi yang sudah terbangun perlu terus diperkuat agar program-program yang dijalankan benar-benar berdampak bagi masyarakat,” ujarnya.
Khusna juga mendorong Fatayat NU untuk aktif terlibat dalam penyelesaian isu-isu aktual, seperti kesehatan perempuan dan anak, pencegahan stunting, penguatan ekonomi kreatif dan UMKM perempuan, serta literasi digital bagi generasi muda.
Ufik Rohmatul Fitria terpilih secara aklamasi dalam Konferensi Cabang XIX Fatayat NU Kabupaten Blitar yang digelar pada Agustus 2025. Dukungan penuh dari seluruh peserta konfercab mencerminkan soliditas organisasi dan kepercayaan kader terhadap kepemimpinan Ufik untuk membawa Fatayat NU Kabupaten Blitar semakin maju dan berdaya.
Di bawah kepemimpinan baru ini, Fatayat NU Kabupaten Blitar menargetkan penguatan konsolidasi organisasi dari tingkat ranting, PAC hingga cabang, sekaligus memperluas jangkauan program yang menyentuh langsung kebutuhan perempuan, anak, dan keluarga. Fokus pengabdian diarahkan pada pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, penguatan ketahanan keluarga, peningkatan literasi digital, pengembangan UMKM perempuan, serta pendampingan kelompok rentan.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Fatayat NU, Margaret Aliyatul Maimunah, menekankan pentingnya gerak bersama dalam satu visi organisasi. Ia menyebut Fatayat NU dituntut untuk adaptif terhadap perubahan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai ke-NU-an.
“Fatayat tidak boleh berjalan sendiri-sendiri. Tantangan hari ini bukan hanya soal struktur dan kaderisasi, tetapi juga bagaimana merespons perubahan teknologi dan dinamika sosial. Fatayat harus hadir dan memberi manfaat nyata di mana pun berada,” tegas Margaret.
Dengan pelantikan ini, Fatayat NU Kabupaten Blitar diharapkan semakin solid dan mampu memainkan peran strategis sebagai motor penggerak perempuan muda Nahdliyyin yang aktif, cerdas, inovatif, serta adaptif dalam mendukung pembangunan daerah.
Kontributor : Erina Aini
Editor : Tim Beritajurnal




