Terjadi Lagi, Dugaan Pengeroyokan Siswa SMA Taruna Angkasa Madiun Korban Hingga Pingsan
| Ilustrasi dugaan aksi pengeroyokan terjadi di SMA Taruna Angkasa Madiun yang menyebabkan korban berinisial AAM pingsan dan dilarikan ke rumah sakit. |
Orang tua korban, Edi Sutikno menuturkan, insiden dugaan pengeroyokan terjadi pada Selasa malam (2/12/2025), sekitar pukul 21.30 hingga 00.00 WIB. Saat itu, AAM tengah sakit dan menjalani perawatan di ruang UKS. Namun ia dijemput dan dibawa ke kamar 103 oleh sejumlah siswa.
“Anak saya dipukuli hingga pingsan. Ketika sadar, dipukul lagi sampai tidak bisa membuka mata. Kejadian berlangsung hingga tengah malam,” tutur Edi saat ditemui usai membuat laporan.
Ia mengaku, dari kronologi yang diterima keluarga, terdapat 10 siswa yang telah mengakui perannya dalam aksi kekerasan tersebut. Namun, menurut keterangan korban, jumlah pelaku bisa mencapai 20 orang, mayoritas kakak tingkat dari kelas XII.
"Hingga kini motif pengeroyokan anak saya belum diketahui," ujarnya.
Korban langsung dilarikan ke UGD RS dr. Efram Harsana Maospati dan dirawat untuk pemeriksaan lanjutan. Hasil visum luar menunjukkan banyak luka memar di dada, lengan kiri-kanan, tangan, paha, dan punggung.
“Semua luka sudah terdokumentasi dalam visum, termasuk ukurannya. Hari ini anak saya juga akan menjalani USG, MRI, dan panoramic untuk memastikan kondisi internal,” ungkap Edi.
Terdapat juga hematom pada bagian belakang kepala kiri dan behel gigi korban terlepas akibat benturan keras. Keluarga korban menyayangkan pihak sekolah yang dianggap lalai hingga terjadinya insiden.
Peristiwa yang memicu kemarahan keluarga ini membuat orang tua korban, Edi Sutikno, melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian pada Kamis (4/12/2025).
“Kami ingin ada efek jera. Tahun 2024 juga terjadi kasus yang berujung kematian di sekolah ini. Jangan sampai budaya kekerasan terus hidup," tegasnya.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Madiun Kota, Iptu Agus Riadi, mengatakan pihaknya masih menyelidiki perkara. “Ini masih pendalaman,” katanya singkat melalui sambungan telepon.
Hingga berita ini diturunkan, pihak sekolah belum memberikan pernyataan resmi.
Editor : Tim Beritajurnal


