width=

Situasi Terkini Erupsi Semeru, 300 Warga Diungsikan dan 178 Pendaki Terjebak di Ranu Kumbolo

Dampak awan panas guguran gunung Semeru 300 warga terpaksa diungsikan ke tempat yang lebih aman dan dikabarkan 178 pendaki terjabak di Ranu Kumbolo.

BERITA JURNAL, LUMAJANG - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menaikan status dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas) pada pukul 17.00 WIB pasca terjadinya erupsi gunung Semeru pada Rabu, 19 November 2025 sekitar pukul 14.13 WIB.

Kenaikan status tersebut dilakukan terkait dengan potensi dampak dan kemungkinan proses pengungsian untuk warga, akibat dari aktivitas gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur mengeluarkan mengeluarkan awan panas guguran (APG).

Dari data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan (Pusdalops) BNPB, per Rabu malam, 19 November 2025, terdapat tiga desa yang terdampak semburan awan panas guguran dari Gunung Semeru.

Ketiga desa tersebut berada di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yaitu Desa Supit Urang dan Desa Oro-Oro Ombo di Kecamatan Pronojiwo serta Desa Penanggal di Kecamatan Candipuro.

Untuk mengantisipasi jatuhnya korban, sebanyak 300 warga telah dievakuasi sejak Rabu malam oleh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, dan petugas relawan serta pihak-pihak terkait.

Sementara pemerintah daerah (Pemda) Lumajang telah menyediakan tempat aman, dan melengkapi lokasi pengungsian dengan fasilitas lengkap termasuk layanan medis, logistik, dan informasi terkini bagi warga terdampak.

Bupati Lumajang, Indah Amperawati kemudian menetapkan status tanggap darurat bencana alam Gunung Semeru selama 7 hari berlaku mulai tanggal 19 hingga 25 November 2025 untuk proses evakuasi dan penyelesaian bagi yang terdampak erupsi.

“Setiap langkah yang diambil pemerintah bertujuan untuk melindungi masyarakat. Status tanggap darurat ini memastikan kita bisa bergerak cepat, tepat, dan terkoordinasi dalam menghadapi bencana,” ujar Indah, pada Rabu malam, (19/11/2025).

Sementara itu, Kepala Bagian Tata Usaha (TU) Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Septi Eka Wardhani, menyampaikan sebanyak 178 orang pendaki Gunung Semeru dikabarkan terjebak di kawasan Ranu Kumbolo.

"Terdiri 137 orang pendaki, 1 orang petugas, 2 saver, 7 orang PPGST (Pendamping Pendakian Gunung Semeru Terdaftar), 15 porter, 6 orang dari tim Kementerian Pariwisata,” terang Septi Eka Wardhani kepada wartawan.

Situasi di Ranu Kumbolo dipastikan aman menurut keterangan dari Humas BB TNBTS, Endrip Wahyutama. "Untuk saat ini, kondisi di Ranu Kumbolo relatif aman. Awan panas terpantau bergerak ke arah tenggara selatan, sedangkan posisi Ranu Kumbolo berada di utara,” ungkap Endrip.

Dipastikan para pendaki aman berada di Ranu Kumbolo sambil menunggu situasi lebih kondusif dan mulai bergerak turun pada Kamis, 20 November 2025 pukul 08.00 WIB ke arah Ranupani.

"Kami terus berkoordinasi dengan para pemandu dari PPGST, dan hingga saat ini kondisi pengunjung masih aman serta terkendali,” tandanya.

Editor : Tim Beritajurnal
Next Post Previous Post
  width=