BERITA JURNAL, MADIUN - Pemerintah Daerah Kabupaten Madiun menggelar upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Kresek, Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Rabu (1/10/2025). Merupakan agenda rutin tahunan.
Pada kesempatan itu Bupati Madiun, Hari Wuryanto, kembali menegaskan bahwa masyarakat Madiun merupakan korban keganasan Partai Komunis Indonesia atau PKI pada peristiwa pemberontakan tahun 1948.
"Kabupaten Madiun bukan basis PKI, itu keliru. Yang terjadi adalah masyarakat Madiun menjadi korban keganasan PKI," ujar Bupati Madiun, Hari Wuryanto, Rabu (1/10/2025).
Hari Wur, panggilan akrab Bupati Madiun mengakui stikma Madiun sebagai basis PKI sudah terlanjur melekat di masyarakat. Dan menjadi kewajiban Pemerintah untuk meluruskan sejarah tentang peristiwa Madiun.
"Kita itu korban, justru para leluhur kita berjuang mempertahankan Pancasila sehingga PKI gagal menduduki Madiun," terang Hari Wuryanto.
"Berkat perjuangan gigih masyarakat Madiun yang sangat luar biasa sehingga Pancasila tetap jaya," tuturnya.
Bupati menjelaskan, upacara Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Kresek menjadi salah satu langkah upaya pemerintah meluruskan sejarah agar stigma keliru tidak lagi melekat pada masyarakat Madiun.
"Melalui kegiatan seperti ini, kita tegaskan kembali bahwa masyarakat Madiun adalah korban, bukan pengkhianat bangsa,” tandasnya.(Lem)