Kreatifitas siswa siswi SD Negeri 04 Segulung membuat peta Indonesia dari bahan kertas |
Hal tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Madiun No.100.3.3.2/254/KPTS/402.013/2025 tanggal 20 Juni 2025 Tentang Sekolah Adiwiyata Tingkat Kabupaten Madiun Tahun 2025, SD Negeri 04 Segulung, Dagangan termasuk salah satunya.
Kepala Sekolah SD Negeri 04 Segulung, Sutopo mengatakan prestasi yang diraih tak lepas dari perjuangan yang tidak mengenal lelah dan atas kerjasama antara guru, siswa, wali murid dan warga masyarakat hingga dapat meraih prestasi Sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten tahun 2025.
"Semoga pada tahun 2026 nanti bisa diikutkan sekolah Adiwiyata tingkat provinsi," kata Sutopo, SPd Kepala SD Negeri 04 Segulung, Dagangan, Kabupaten Madiun.
Dijelaskan, Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang menerapkan hidup peduli lingkungan. Sekolah Adiwiyata bertujuan menyadarkan warga sekolah akan lingkungan sehingga dapat turut bertanggung jawab dalam penyelamatan alam semesta.
Menurut Sutopo, ada beberapa tahapan yang ditempuh untuk menjadi sekolah Adiwiyata. Setelah ditunjuk ikut seleksi, SD Negeri 04 Segulung mengikuti sosialisasi yang diadakan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Madiun.
Dengan kerja keras para guru dan didukung masyarkat SD Negeri 04 meraih gelar Sekolah Adiwiyata Tingkat Kabupaten Tahun 2025 |
"Kemudian dilanjutkan sosialisasi yang diikuti oleh guru, siswa, wali murid dan warga di sekitar sekolah," ujar Sutopo.
Lebih lanjut Kepala Sekolah menerangkan, tahapan berikutnya membentuk enam tim untuk menangani aspek Penerapan Perilaku Ramah Lingkungan Hidup (GPBLHS), yang meliputi menjaga kebersihan, fungsi sanitasi dan drainase, mengelola sampah melali 3 R.
"Dan melakukan penanaman dan pemeliharaan pohon atau tanaman, penghematan dan konservasi air, penghematan dan konservasi energi serta inovasi PRLH," terangnya.
Dia, mejelaskan aspek inovasi PRLH memberi nilai plus bagi peserta didik dengan berkreasi memanfaatkan sampah menjadi barang produktif, seperti pembuatan peta dari sisa kertas, pembuatan meja kursi dari ecobrik, daun kering untuk pupuk, pemanfaatan biopori dan mengolah jahe menjadi serbuk Aserehe (asli serbuk jahe).
Selain kegiatan inovatif, juga dilakukan pemeliharaan tanaman semula jadi dan penanaman tumbuhan di lahan kosong dalam area sekolah. Kegiatan penanaman dan perawatan dilaksanakan secara gotong-royong oleh paguyuban kelas.
"Termasuk administrasi pencapaian indikator juga dikerjakan paguyuban kelas," jelas Sutopo.
Dalam keteranganya, proses dan kegiatan Sekolah Adiwiyata di SD Negeri 04 Segulung, Dagangan, Kabupaten Madiun dimulai sejak September 2024. "Sedangkan penilaian administrasi dan visitasi dilaksanakan pada Mei - Juni 2025," pungkasnya.(Lem)