width=

Children Environmental Action : Siswa SDIT Temukan Sampah Kemasan 1989 dan Sisa Obat Membahayakan

Sejumlah pelajar SDIT Al Huda Bawean, menemukan sisa obat-obatan dan sampah yang diduga berpotensi membahayakan kesehatan dan lingkungan saat membersihkan sampah di kawasan pantai.
BERITA JURNAL, GRESIK - Sejumlah pelajar SDIT Al Huda Bawean, menemukan sisa obat-obatan dan sampah yang diduga berpotensi membahayakan kesehatan dan lingkungan saat membersihkan sampah di kawasan pantai, Senin (15/12/2025).

Kepala Sekolah SDIT Al Huda Bawean, Risky Wahyu Saputra, mengatakan pelajar menemukan saat melakukan kegiatan Children Environmental Action dengan menyisir salah satu pantai di Desa Lebak, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Gresik, Senin (15/12/2925).

"Sampah didominasi oleh plastik sekali pakai bungkus saset makanan. Bahkan ada kemasan yang diperkirakan berasal dari tahun 1989, serta sisa obat-obatan yang berpotensi membahayakan kesehatan dan lingkungan," kata Rissky Wahyu Saputra.

Kegiatan Bersih Pantai yang dilakukan oleh siswa SDIT Al Huda Bawean berkolaborasi dengan Ecoton, Human In Love Foundation (Korea), serta didukung oleh Pemerintah Desa Lebak, Kecamatan Sukapura.

Aksi yang melibatkan 30 siswa SDIT Al Huda Bawean dan 15 warga Desa Lebak, termasuk unsur pemerintah desa, bersama-sama membersihkan kawasan pantai yang juga merupakan area wisata dan ruang bermain anak-anak.

Kegiatan yang bertujuan untuk menanamkan kepedulian lingkungan sejak dini kepada anak-anak melalui aksi nyata agar para siswa tidak hanya belajar di kelas, tetapi untuk mendorong rasa tanggung jawab terhadap lingkungan.

"Dalam kegiatan ini, kami berhasil mengumpulkan total 945 kilogram sampah, yang terdiri dari 70 karung sampah organik dan 80 karung sampah anorganik," ujarnya.

Rissky menyampaikan, bahwa hasil kegiatan ini menjadi pembelajaran penting bagi semua pihak. Apalagi setelah ditelusuri, sekitar 60 - 70 persen sampah berasal dari aktivitas masyarakat sendiri, dan sisanya merupakan sampah kiriman.

Ia, menekankan pentingnya perlindungan kesehatan anak-anak saat beraktivitas di wilayah pantai, yang di khawatirkan ada zat-zat berbahaya yang bisa terus-menerus mengenai kulit atau bahkan terminum.

Sementara, Kepala Desa Lebak, Fadal menekankan, persoalan sampah di wilayahnya tidak bisa ditangani sendiri. Dukungan dan bantuan fasilitas pengelolaan sampah sangat dibutuhkan agar dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.

Pada kesempatan sama, Alaika Rahmatullah, Manajer Divisi Advokasi dan Kebijakan Ecoton mengatakan, temuan sampah sachet di pesisir Bawean menunjukkan kegagalan sistemik dalam pengelolaan plastik sekali pakai.

Melalui prinsip Extended Producer Responsibility (EPR), produsen wajib bertanggung jawab penuh atas siklus hidup kemasan yang mereka edarkan, termasuk pengumpulan kembali.

"Tanpa keterlibatan aktif perusahaan, beban sampah akan terus dipikul oleh masyarakat dan pemerintah desa," kata Alaika.

Ia berharap, melalui kegiatan Children Environmental Action, Aksi Bersih Pantai, maka aksi ini dapat menumbuhkan kepedulian lingkungan sejak dini.

"Dan memperkuat peran anak-anak sebagai agen perubahan, serta mendorong keterlibatan aktif masyarakat dan pemerintah desa dalam menjaga kebersihan dan kesehatan ekosistem pesisir Pulau Bawean," pungkasnya.

Editor : Tim Beritajurnal
Next Post Previous Post
  width=