Antisipasi Lonjakan Harga Pangan Jelang Nataru, Bupati Madiun Sidak Pasar Tradisional dan Bulog
| Stok Bulog sangat cukup melimpah dengan estimasi sampai dua belas bulan ke depan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. |
"Iya benar, tadi kita sudah mengunjungi beberapa lokasi termasuk di pasar tradisional untuk memantau secara langsung kondisi stok dan harga harga menjelang Nataru," ujar Bupati Madiun, Hari Wuryanto.
Bupati memastikan, hingga per hari ini kondisi stok pangan masih aman terkendali. Meski dalam kegiatan Inspeksi mendapati harga cabe dan bawang merah naik namun belum diikuti kenaikan harga bahan pokok lainya.
"Telor juga naik tapi masih normatif, termasuk ditempat produksi penggilingan padi semua tampak siap untuk penyediaan stok beras bahkan hingga nanti hari raya," kata Hari Wur, panggilan akrab bupati Madiun.
Begitu juga di gudang Bulog cabang Madiun, lanjut Bupati kesediaan dan produksi pangan melimpah sehingga stabilitas harga tetap kondusif. Apalagi Bulog siap membeli gabah petani dengan harga minimal Rp6500 per Kilogram.
Bupati Madiun menegaskan, Sidak dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga menjelang Nataru dan dimungkinkan adanya oknum oknum yang memainkan harga bahan pokok dan merugikan masyarakat.
"Jangan kuatir, Pemkab akan melakukan evaluasi dan memantau terus perkembangan sehingga tidak yang bermain main harga menjelang Nataru," tegasnya.
Sementara Kepala Perum Bulog Cabang Madiun, Agung Sarianto mengatakan bahwa stok Bulog sangat cukup melimpah dengan estimasi sampai dua belas bulan ke depan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Alhamdulillah sampai dengan hari ini stok Bulog Cabang Madiun sejumlah 60,900 ton, dan itu sangat cukup untuk dua belas bulan kedepan," ucap Kepala Perum Bulog Cabang Madiun.
Agung Sarianto menambahkan stok Perum Bulog Cabang Madiun tidak hanya di konsumsi oleh masyarakat Madiun,Kota Madiun maupun masyarakat Kabupaten Ngawi saja tetapi juga di kirim ke daerah lain juga.
"Kami telah mengirimkan bantuan pangan beras dalam bentuk kemasan 10 kilo kepada masyarakat Cabang Madura sebanyak 2000 ton," tambah Agung Sarianto.
Dia mengungkapkan, menjelang Natal maupun Tahun Baru mengalami peningkatan permintaan untuk beras SPHP dari pengecer - pengecer di pasar.
"Rata - rata permintaan dari pengecer beras di pasar 40 sampai 50 ton, menjelang Nataru ini ada kenaikan permintaan beras dari pengecer mencapai 80 sampai 90 ton perhari," tutupnya.
Kontributor : Ninik S
Editor : Tim Beritajurnal


