width=

Membentuk Karakter Siswa Melalui Penerapan Ekstrakurikuler Seni Tari

Melalui program ekstrakurikuler tari sebagai upaya menanamkan rasa cinta terhadap kebudayaan dan membentuk karakter siswa dengan mejadikan kesenian sebagai sarana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.


BERITA JURNAL, MADIUN - Di Indonesia khususnya masyarakat Jawa, tari bukan hanya sekadar hiburan yang menampilkan olah gerak gemulai tubuh, akan tetapi juga sarana pendidikan karakter yang sarat makna dan simbol simbol daerah.

Melestarikan seni tari juga merupakan upaya menjaga dan mempertahankan budaya Indonesia ditengah gelombang digitalisasi yang semakin mengikis norma norma dalam pola kehidupan di masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Kepala Sekolah Dasar Negeri 03 Wayut, Kecamatan Jiwan, Ade Puspita Wardhani yang menyebutkan bahwa seni tari merupakan langkah tepat melestarikan tradiai dan budaya Indonesia.

Menurutnya, melalui program ekstrakurikuler tari sebagai upaya menanamkan rasa cinta terhadap kebudayaan dan membentuk karakter siswa dengan mejadikan kesenian sebagai sarana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.

"Tujuan diadakan ekskul tari menanamkan rasa cinta budaya, memperkuat karakter siswa. Serta menjadikan kesenian sebagai sarana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan," ujar Kepala SD Negeri 03 Wayut, Kecamatan Jiwan.

Ade Puspita, menyebutkan dengan menjadikan tari sebagai ekskul di sekolah, siswanya dapat belajar menghargai dan cinta akan budaya, sekaligus mengembangkan bakat seni, serta melestarikan warisan leluhur.

"Harapannya, kesenian tari dapat dilestarikan dan berkembang. Bukan hanya di Madiun, tetapi juga dikenal luas hingga tingkat nasional bahkan internasional," kata Ade Puspita Wardhani.

Dia, mejelaskan ekskul tari di sekolahnya dilaksanakan setiap hari Rabu, yang diikuti seluruh siswa kelas I-VI dengan didampingi guru dan pelatih berpengalaman.

"Untuk mempermudah pelajaran dibagi menjadi dua sesi. Materi pertama yang diberikan berupa teori tentang sejarah dan dasar tari, olah tubuh, demonstrasi gerak tari, imitasi, tanya jawab dan evaluasi," jelas Ade.

"Sedangkan metode yang digunakan berupa latihan rutin setiap minggu, praktik langsung, serta pementasan sederhana di lingkungan sekolah dan luar sekolah," tambahnya.

Dengan mengikuti ekskul tari, lanjut Ade Puspita, banyak manfaat dan pelajaran yang didapat siswa, antara lain membangun rasa percaya diri saat tampil di depan umum, menanamkan nilai kebersamaan dan gotong royong.

"Karena seni tari dilakukan secara berkelompok dan siswa secara alami akan memahami dan mengenal karakter setiap gerak langkah yang dilakukan penari. Secara otomatis siswa berperan melestarikan budaya lokal agar tidak punah di tengah arus globalisasi," pungkas.(Lem)
Next Post Previous Post
  width=