Beritajurnal.id

Kapolres Magetan ; Panikan Sebagai Sentra Perkebunan Kopi Berskala Nasional

Kapolres Magetan bersama jajaran Forkopimda Magetan saat memberikan sambutan dalam acara ngopi bareng petani kopi di wilayah Kecamatan Panikan.

MAGETAN, (beritajurnal.id) - Polres Magetan bersama Forum Komunikasi Daerah (Forkopimda) menggelar kegiatan "Ngopi Bareng" bersama para petani Kopi di Desa Ngliliran, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Senin (4/8/2025). Selain menikmati seduhan kopi lokal kegiatan tersebut di gunakan sebagai ajang silahturahmi dan tukar pikiran inspiratif menggali potensi lokal.

Kapolres Magetan, AKBP Erik Bangun Prakasa menyampaikan berbicara tentang kopi sangatlah menarik dengan berbagai pengalaman cerita dan dinamika cita rasa khas tumbuhan kopi yang hanya tumbuh di dataran tinggi tersebut.

"Banyak berbagai jenis kopi seperti robusta, arabika, hingga kopi unik seperti kopi nangka (exelsa) dan liberika. Kopi kopi tersebut memiliki cita rasa khas yang di tanam di dataran tinggi," ujar Kapolres Magetan, Senin (4/8/2025).

Erik Bangun Prakasa, mengatakan di Kabupaten Magetan khususnya di wilayah Kecamatan Panikan para petani dapat mengembangkan ladang kopi menjadikan tempat wisata alam semula jadi berskala nasional seperti daerah daerah lain.

"Jadi tidak hanya menjaga kelestarian alam dan penyeimbang ekosistem lingkungan, akan tetapi potensi perkebunan kopi di Nglilir tidak berhenti pada tahap hilirisasi, tetapi di kembangkan menjadi wisata kopi berskala nasional," kata Kapolres.

"Dan agar dunia luar tahu, bahwa Magetan merupakan sentra perkebunan kopi serta memiliki produksi kopi dengan aneka varian yang layak di banggakan," tambahnya.

Sementara, Ketua DPRD Magetan, Kang Ratno, turut memberi pandangan mengenai pentingnya pemberdayaan wilayah penghasil kopi potensial. Desa Ngiliran dan Sidomulyo harus di dorong terus untuk menjadi sentra ekonomi baru sekaligus untuk membuka lapangan pekerjaan.

"Titik titik potensial seperti Ngliliran dan Sidomulyo perlu kita dorong pertumbuhan ekonominya. Pangsa pasarnya sudah tembus ke Jakarta, Bandung, hingga Surabaya," ungkap Kang Ratno.

Acara "Ngopi Bareng" ini sekaligus menjadi momentum strategis dalam mengangkat  potensi daerah melalui produk lokal. Petani kopi sebagai tokoh utama dalam forum ini 
menegaskan bahwa pembangunan yang berkelanjutan berangkat dari desa. 

Kolaborasi dan semangat gotong royong menunjukkan bahwa makna kemerdekaan bisa di wujudkan dengan membangun masa depan yang cerah. Satu cangkir kopi dari lereng Lawu menjadi langkah menuju kemandirian ekonomi daerah.

Acara yang di hadiri oleh jajaran Forkopimda Magetan, Forkopimcam Panekan, para lurah, serta Kepala Desa se-Kecamatan Panekan, para petani kopi berjalan dengan lancar hingga acara selesai.(lem)
Lebih baru Lebih lama